2/19/2010

Buruknya Perfilman Kita...

Perfilman nasional kita mulai mengeliat, itu adalah hal bagus sayangnya sebagai penikmat film, acy merasa film nasional yang disuguhkan mayoritas hanya mengisahkan tentang horror, sadisme, anarki, juga pornografi. Sedangkan dari segi cerita minus, apalagi pesan morilnya sama sekali tidak ada dan bahkan sangat tidak mendidik.

So nggak heran jika banyak penikmat film mencari film barat dengan judul-judul tertentu, itu berlaku bagi mereka yang menyukai kualitas dari sebuah film. Para produser Indonesia Cuma melihat film sebagai komoditas untuk bisa dijual, tanpa mengedepankan kualitas. Lihat saja artis kita dengan acting pas-passan hanya berbekal body bagus, dengan dalih total beracting, mereka rela menjual tubuhnya untuk dilihat 100 juta penduduk Indonesia Cuma untuk melihat tubuh mulus mereka dan bukan acting atau jalan ceritanya. Lihat saja artis luar negeri seperti Julia Robert, “ apakah dia dalam setiap filmnya memakai bikini ?? kalo pun ada unsur itu sedikit sekali dan hanya sekedar sebagai bumbu cerita dan bukan inti dari cerita itu sendiri.

Bisa di hitung dengan jari film nasional kita yang bermutu katakanlah seperti laskar pelangi, ayat-ayat cinta, ketika cinta bertasbih, dan memang dari segi cerita berbobot dan penggarapannya juga serius, dan dari segi biaya produksi memang sangat luar biasa, mengingat setting cerita dari tempat yang berbeda. Tapi memang film seperti itu memang layak mendapat acungan jempol.




7 komentar:

  1. karena indonesia memang seperti itu selagi masih menguntungkan kenapa ga di buat.. apalagi biaya produksi film yang tidak terlalu besar untuk film2 genre horor yang mengarahnya ke pornoaksi

    BalasHapus
  2. wah wah kalo caranya begitu, gmn perfilman kita bisa maju yaw.

    BalasHapus
  3. Bener - bener "tolol". Perfilman kita gak ada yang bisa dibanggakan... Masih kalah jauh dibanding Bollywood... Berdo'a saja semoga kedepannya perfilman kita bisa melebihi negara lain...

    BalasHapus
  4. coz sang sutradara tau,kalo para penonton kebanyakan suka jujum..lol

    BalasHapus
  5. sayang sekali, seharusnya dunia film ikut andil dalam mencerdaskan bangsa ini.

    BalasHapus
  6. semakin hari perfilman indonesia semakin mengkhawatirkan...

    BalasHapus
  7. saya fikir film idonesia yang mendidik semakin sedikit aja nich...

    BalasHapus