Ttg Global Warming...

Udah sepekan ini cuaca dikota acy sangat tidak menentu, seharian panas kerontang dan malamnya hujan. Dan kemarin hujan disertai angin yang sangat kencang, bisa jadi kalo acy waktu ada diluar rumah sudah diterbangkan angin. Dan petir juga guntur semakin membuat suasana mencekam, apalagi aliran listrik didaerahku dipadamkan jadi gelap banget. Untung aku dirumah tidak sendiri, ada orang tuaku dengan adik-adikku jadi meski takut tapi tidak terlalu. Ibuku takut sekali, berkali-kali kudengar beliau membaca astagfirlah, mungkin takut kiamat mendadak dangdut eh datang.



Teman adikku yang sedang bertamu di rumah karena hujan yang disertai badai jadi tertahan di rumahku. Gelap, hujan dengan badai, guntur dan kilat, kata temen adikku “jangan-jangan malaikatnya lagi pada triping kali yaw?”. Setelah sekitar setengah jam badai berlalu ( kayak judul film aje), aku dan keluargaku malah asyik makan semangka sama duku untung bukan pisang ( bisa dikira keluarga monyet lagi teletubies). Jika di luar negeri mungkin badai seperti akan disebut badai elnino atau catrina atau lainnnya. Sedangkan jika di indonesia boro-boro mencari nama, mending sibuk mencari perlindungan tul nggak?.



Siang itu ketika matahari bersinar sangat cerah cenderung panas, rasanya kayak di oven. Seandainya aku nggak pake sunblog mungkin kulitku udah hangus, hitam kayak dakocan. . Apa mungkin neraka lagi bocor yaw?? Atau karena global warming, ozon jadi sobek sedikit jadi panas matahari langsung terasa panasnya. Para pakar juga bilang kalo es di kutub mulai cair, dan jika terus begini maka bakal ada tsunami kedua yang lebih parah.

Beberapa waktu daerahku dilanda banjir karena seharian hujan tidak berhenti. Air sungai meluap, belum lagi kiriman air dari dataran tinggi kayak wonogiri. Dan bisa tebak bojonegoro mendapat paket extra berupa air bah dari solo. Banjir setinggi dada menggenangi areal persawahan, rumah, sekolah, sdsb eh dsb, juga air yang membuat gatal di kulit. Tim SAR segera diterjunkan buat menyelamatkan pemilik,syukur-syukur hartanya sekalian (seijin pemilik tentunya). Mereka naik boat sambil membawa senter dan memanggil orang-orang yang terkurung banjir (kayak adegan titanic pas mencari korban kapal yang tenggelam yang mayoritas mati kedingingan).

Untung saja rumahku tidak kebanjiran, jika kebanjiran paling aku mengungsi di lantai 2 rumahku, tepatnya di atap rumah. Meski begitu mereka yang kebanjiran lebih memilih bertahan di rumah karena yakin mereka pasti selamat begitu juga dengan harta benda mereka. Malam banjir surut jam 3 dini hari, mereka yang rumahnya terkena banjir, tidur dengan seadanya. Selama beberapa hari mereka sibuk membersihkan rumah mereka yang dipenuhi lumpur dan yang paling laris adalah penjual makanan, maklum habis membersihkan rumah, yang ada adalah lelah dan lapar.

Dan berita terakhir yang acy lihat di tv, jebolnya tanggul Situ Gintung di Cireundeu, Tangerang Selatan, yang telah memakan banyak korban jiwa. Semua hanyut terbawa arus, hanya sebuah mushola yang masih tegak kokoh berdiri yang menjadi saksi bisu peristiwa naas itu. Dan masing-masing pihak saling menyalahkan satu sama lain, yang kalo bisa dibilang udah telat. Dan peristiwa ini menjadi pelajaran buat kita, untuk respect, menghargai dan memelihara alam ini dengan baik.

Sekian laporan cuaca hari ini, untuk mengetahui cuaca hari ini ketik REG spasi BMG pilih cerah, berawan, mendung, atau semrepet. Berhubung yang baca udah bosen dan mulut udah berbusa bacanya mending acy akhirin. Sekian dan sampai jumpa dalam postingan berikutnya.

The End


pic tf: zachheller.com